Selasa, 06 Desember 2011

Tipes, Kau deritaku, penggugur dosaku

Ketika turun dari gunung Sawal, aku merasakan kembali pusing dan mual-mual yang sudah menjadi langgananku sebulan terakhir. Namun, tak biasanya, ini terjadi ketika waktu istirahat yang cukup sudah dipenuhi. Mual ini biasanya hanya terjadi ketika hanya tidur kurang dari 7-8 jam. Tapi kali ini beda, diatas gunung dan siang hari aku kembali mual disertai pusing hebat. Tidak hanya itu saja, ketika malam perut terus berkontraksi ingin dikeluarkan dan diare yang menyiksa kualami pada malam itu. Besok paginya, pada saat jalan yang tidak terlalu jauh, perutku terasa melilit dan rasa sakit seperti ini sangat ku kenali ketika terkena sakit tipes pada Januari 2011 dan Mei 2010.



Ini, tes widal untuk mengetahui apakah kita terinfeksi tipes gaknya, ternyata setelah dites, januari 2011, positif tipes sebelumnya mei 2010 baru diperkirakan gejala tipes. 

Kekhawatiranku sangat tinggi, aku harus masih meneruskan aktivitas di hutan ini sementara kondisi fisik sudah tidak mendukung lagi. Sepanjang jalan di hutan aku berdoa agar segera selesai pekerjaan disini dan harus sampai ke Bandung tanpa pingsan ataupun sakit nyeri perut yang luar biasa, ku pilih untuk tidak beraktivitas lagi selain duduk dan berjalan lambat. Hari itu aku benar-benar menderita karena Salmonella typosa kembali menari-nari dengan gagahnya setelah melawan imunku. Ku kenang apa yang ku lakukan dan ku makan beberapa hari ini untuk mencari penyebab mengapa ini masih terjadi dan ternyata aku memakan sambal pedas selama beberapa hari ini dan melakukan aktivitas yang sangat melelahkan yaitu naik gunung. Oh my God, ini murni kesalahan saya, lalai menjaga kesehatan ini. 

Sesampainya di Bandung, segera kutemui dokter dan meminta obat-obatan lagi. Namun, ternyata obat sakit nyeri perutnya belum diberikan padahal aku begitu takut jika nyeri ini seperti pada saat sakit tipes dulu.

 

ini obat pusing dan pereda mual.

Dokter hanya menyarankan berhenti memakan makanan pedas, kopi, coklat dll. Ahh...dasar dokter, tau aja bahwa minggu-minggu ini aku sedang menggilai kopi dan makanan pedas. Sepulang dari itu, aku mencoba menahan untuk tidak makan terlalu pedas dan stop minum kopi. Alhasil, tubuhku bisa kembali normal setelah menkonsumsi obat pereda mual dan menahan pusing selama beberapa hari. Hari ini, aku begitu bersyukur kepada Allah karena membebaskanku dari penyakit tipes karena derita pada saat tipes yang dulu masih membekas di hati, saat telah putus asa dan meminta Tuhan untuk mencabut nyawaku ketika itu. Namun, ternyata ketika aku bisa menahan untuk tidak merangsang si Salmonella typosa aktif kembali, sepertinya mungkin aku akan bisa sehat-sehat saja. Walaupun kondisi tubuh ini tak seperti dulu lagi, kini aku tak bisa berjalan kaki dan naik tangga terlalu jauh karena dada  ini terlalu sesak dan cepat lelah, tak bisa lagi berpikir dan belajar yang terlalu banyak dalam sehari, tak bisa lagi bergadang sampai larut malam kecuali menambah jam tidur di siang harinya, dan saya pun bersyukur masih bisa mendaki gunung beberapa hari lalu karena dalam pikiran sudah terbayang hampir tak kan bisa selama Salmonella ini terus mendekam di tubuhku.

Ternyata kusadari kesehatan itu tak ternilai harganya ketika  sudah mengalami sakit., semoga selalu bersyukur atas kesehatan yang diberikan oleh Allah  ^_^

Minggu, 04 Desember 2011

Membuang Uang ke dalam Perut

Shoping...shoping...dan shoping lagi. Disaat otak ini telah lelah dengan rangsangan yang ada di hari selasa-jum'at, sepertinya tidak ada hal lain lagi yang bisa membuat otak ini refresh selain shoping dan shoping. Padahal otak ini sudah tau bahwa hakikat shoping itu adalah membuang uang, yang diperoleh bukan karena keringat sendiri.. :-( , tapi masih aja menggila.. Ya sudahlah.. sebenarnya yang dibeli kebanyakan adalah makanan. mari kita cek.. ...

Tak lupa pula membeli sayur, cumi , dan ayam buat dimasak.. kangennn masakan Bangka... jadinya terpaksa masak sendiri biar bisa merasakan ramuan bumbu khusus buatan sendiri. .. hiks..hiks... Nih sekali-sekali beli sayur organik...(padahal cuma kangkung) ya... karena daunnya terlihat lucu2 (kok makanan aja lucu), kecil2, dan terlihat lembut2, jadi saya pilih ini aja ^_^
The favorit food: Cumiii.........love U so much... sayang sekali tidak bisa tiap minggu memangsamu.. 

Kamis, 01 Desember 2011

Jangan Benci

Untuk engkau yang sedang dibakar rasa benci karena kekasaran orang lain, dengarlah ini …

Tahukah engkau bahwa tidak semua orang yang baik bagi kehidupanmu adalah orang-orang yang kau sukai?

Sebagian dari orang-orang yang penting bagi pematangan dan pelurusan sikap dan perilakumu adalah orang-orang yang tidak kau sukai, karena mereka tegas tidak memanjakanmu dalam kelemahan dan kecerobohan.

Tuhan akan menugaskan orang-orang yang kasar atau yang terpaksa mengasarimu, karena engkau tak kunjung ikhlas meninggalkan yang merugikan dirimu sendiri.

Sudahlah, jangan berfokus pada keburukan yang dilakukan orang lain kepadamu.

Berfokuslah pada kebaikan yang dapat kau lakukan, agar engkau tumbuh menguat, dan menjadi pribadi yang terlalu besar dan terlalu berwenang untuk diburuki oleh orang lain.

Ikhlaslah. Tidak ada yang terjadi kepadamu yang niatnya bukan untuk kebaikanmu.

Tersenyumlah, ini semua adalah cara Tuhan untuk memuliakanmu.

Mario Teguh - Loving you as always

Rabu, 30 November 2011

Takut Tak Berjodoh

"Kalian, abis lulus ini, nikah aja, karena kalau udah kerja atau studi lanjut, Sulit lho menemukan jodoh", kata seorang dosenku waktu jaman kuliah dulu. 1 bulan lagi, semester baru dimulai, tahun berganti dan umur bertambah. Sementara melihat keadaan sekarang...Oh no...no... jangan2, ucapan dosenku dulu benar-benar terjadi "sulit menemukan jodoh", atau bahkan "tak nikah sampai mati", Ahh.... kenapa lagi harus ada "broken hearth" segala 3 tahun lalu? kalau tidak ada istilah itu, mungkin bisa saja, ku terima cinta yang lain, hingga ada cadangan jodoh.Haaaha...sekarang, sudah kuliah level 2, sepertinya memang akan sulit ketemu jodoh. Arrghhhh...tidak....melihat teman dengan pasangan yang belum resminya saja, udah ngiler...apalagi liat teman dengan pasangan resminya...lebih laggiii. Oh..oh...tidak...tahun 2012..tahun ke-4 "empty heart" karena patah...patah...patah....dan belum bisa tersambung lagi. Lalu apa kaitannya pacar sama jodoh ya? belum tentu juga, sang pacar adalah jodoh, tapi banyak orang berjodoh juga karena pacar---an. O_O apa-apaan saya, jadi mikir seperti ini?? seperti tidak beriman sajaahh..."jodohkan ditangan Tuhan", bisa saja walau tak ketemu calon jodoh di kampus, bisa jadi Tuhan mempertemukannya di Mall kah, di toko buku kah, di hutan kah, atau malah ketika sedang di kuburan? Ihhh... Ya sudahlah.... hal seperti ini sepertinya tidak terlalu mengganggu hidup saya, ngapain dipikirin lagi. :-p,

Senin, 28 November 2011

Sebuah Harapan Untuk Hidup

keputusasaan melanda..
ketika tau raga ini telah rapuh..
hanya kematian yang terasa dekat
namun masih mengharap sebuah kesempatan untuk sembuh kembali
dengan alasan pada Tuhan, "masih ada yg harus ku lakukan di dunia  ini"

dulu raga ini pernah berjaya dengan penuh kekuatan
 namun, malah maksiat dan kesombongan yang dikobarkan 
sekarang datang peringatan Tuhan 
melalui sakit yang di derita
yang menguras segala kekuatan raga
 hingga kejayaan seakan tinggal kenangan 

Berharap bisa melakukan aktivitas maksimal
 namun seakan tak kan mungkin kembali
justru sakit ini selalu berkembang mencapai puncak tertinggi
hingga meruntuhkan segala cita yang tinggi

setetes kehidupan masih ku harapkan
setelah bisa membuat bahagia seorang ayah
Tentu Tuhan aku akan kembali disisimu
Namun beriku kesempatan unttuk bisa sembuh kembali

Antara Gunung dan Kamera (Hobi dan Cita-cita)

Jika memang harus kehilangan kamera lagi...itu sudah takdir!..Hanya selang 7 bulan, 2 kamera digital hilang ketika saat turun gunung. Semakin bingung dengan diri sendiri, mengapa harus terjadi ? dan selalu bertempat di gunung? Tapi ya sudahlah, semuanya terjadi pasti dengan izin Allah. Terlalu fokus menjaga diri raga untuk bisa pulang dengan selamat, karena fisik sudah tidak seperti dulu lagi hingga tak mempedulikan barang-barang lagi. Mungkin Tuhan ingin menunjukkan padaku, ketika sakit, hanyalah kesembuhan dan keselamatan yang diinginkan, tidak perduli dengan segala harta dunia lagi. Apakah Tuhan ingin menunjukkan sesuatu dibalik semua ini? Gunung dan Kamera. 3 Tahun lalu aku begitu bangganya telah mendaki hampir semua bukit yang ada di Bangka bersama beberapa teman, kebanggaanku karena bisa mencapai puncak tertinggi di Pulauku, hingga aku merasa kuat dan merasa aku begitu punya kemauan kuat untuk mencapai segala sesuatu. Sementara Kamera, itu adalah suatu hobi ketika dari SMP dengan selalu meminjam kamera orang lain aku bisa memotret hingga sampai kuliah s1, namun ketika ada uang, aku terlalu bernafsu membelinya dan ternyata hilang setelah 6 bulan membelinya dan tak puas dan merasa risih tanpa si kamera, aku membelinya lagi dan hilang lagi setelah 7 bulan. 2 kejadian itu, selalu terjadi di gunung dan pada saat turun, sungguh mungkin Allah ingin menunjukkan sesuatu padaku, mungkin sebuah peringatan, teguran ataukah balasan. Saya tidak teralu cemas ketik kehilangan 2 kamera itu, namun saya takut jika tidak menemukan hikmah dibalik kejadian itu.

Rabu, 23 November 2011

Argumen oh Argumen

Alangkah lucunya beberapa orang di negeri ini. Tidak menyangka bahwa ketika seorang mahasiswa A yang sedang mengajukan sebuah proposal penelitiannya di hadapan seorang dosen terlibat dalam adu argumen yang cukup panjang dimana sang dosen dan mahasiswa tersebut mempunyai argumen yang kadang ada hal  bertolak belakang, dan bisa dipastikan juga pasti sang dosen mungkin justru menguji pengetahuan sang mahasiswa tersebut mengenai topik penelitiannya. Bisa dibayangkan kondisi tersebut tentu membuat tegang seisi kelas. Dan adu pendapat tersebut berhenti ketika sang mahasiwa sudah berhenti berkata karena justru merasa sudah sedikit menyimpang dari topik bahasannya.

Kemudian beberapa minggu setelah itu, si mahasiswa tadi terlibat beberapa percakapan dengan temannya yang menyatakan bahwa si mahasiswa tersebut "nyolot".' Kamu kok gitu sih, eh, itu dosen lho, mereka lebih pintar dari kita, kamu seharusnya tidak seperti itu', kata si temannya. Kemudian ada lagi temannya yang lain memberikan statement lagi, " Eh ya, kita itu kalau mo ngelawan (membantah argumen/ memberikan argumen) cukup 1 kali aja, ga usah sampai berkali-kali dst'.

Si mahasiswa tersebut, tertegun, terpekur, terdiam, dan tersentak mendengar statement teman-temannya. Dia kaget dan syok bukan justru karena saling adu dengan dosen tadi tapi karena penilaian teman-temannya padahal si mahasiswa tersebut tidak meminta penilaian mereka. Sepulang dari kampus, ia berpikir keras tentang "judgement" teman-temannya tadi. Penasaran akan hal itu, dia berusaha memancing pendapat dari temannya yang lain dan didapatlah sebuah statement lagi " Kamu kalau disini bisa aja seperti itu, coba aja lu kalo di tempet laen". Si mahasiswa tersebut berpura-pura mengangguk-anggukan kepala seolah tanda menyetujui bahwa ia telah salah bertindak demikian kemarin. Padahal didalam pikirannya, ia tetap tidak menyetujui pernyataan teman-temannya tersebut karena ia tahu bahwa dia berada dan tinggal di Indonesia yang menganut paham demokrasi yang melindungi kebebasan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28 UUD 1945
"Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang."

Apalagi dia berpikir bahwa dia beragumen dalam konteks ilmiah yang memperdebatkan hal yang seharusnya memang untuk dieksplore lebih lanjut dengan bantuan pemikiran kritis sang dosen tadi melalui adanya perbedaan-perbedaan pendapat. Toh, adu argumen itu juga tidak memicu adu fisik yang mengarah ke kriminal dsb kan? Si mahasiswa A tersebut berpendapat didalam pikirannya sendiri mungkin teman-temannya ketika kuliah-kuliah tidak pernah terlibat suatu perbedaan pendapat dengan dosennya atau orang yang dianggap lebih pintar atau lebih tua padahal mereka punya suatu pendapat yang berbeda pada saat itu namun tidak diungkapkan karena mungkin dengan berbagai alasan "takut bermasalah, takut ancaman nilai dsb".

Setelah kejadian itu, si mahasiswa A sempat terpuruk karena "judgement" yang terlalu sadis dari beberapa temannya. Padahal ketika itu, dia berharap bahwa temannya tidak memberikan vonis seperti itu tapi justru membantu memberikan pengetahuan tambahan tentang penelitian dia tadi dengan pustaka ilmiah (bukan asal cerocos saja). Namun, setelah itu dia sadar bahwa untuk apa memikirkan penilaian yang seperti itu, toh penilaian yang paling bergengsi itu ketika dipandang baik oleh Allah ketika sudah menjalankan segala perintah dan meninggalkan LaranganNya bukan penilaian dari temannya. 

Yang penting prinsipnya adalah bisa menyampaikan argumen yang harus selalu lurus dalam konteks ilmiah, akademis tanpa menyimpang suku, agama dan ras. Apalagi ada sebuah statement bahwa "Argumen itu tidak salah, hanya saja perlu pembuktian untuk membenarkannya". So, masih perlukah kita membungkam pikiran kita untuk mengeluarkan argumen kita karena takut dinilai buruk, atau mendapat masalah? kembali kepada pemikiran kita masing-masing. Perbedaan itu seni, alangkah ngerinya dunia ini, jika semua orang berpikir sama, berwajah serupa!
Hidup negara demokrasi! Gunakan hak berbicara benar, Jangan sampai membungkam suatu pendapat dalam pikiran kita sendiri.

Minggu, 20 November 2011

THE REAL FRIENDSHIP

Sejak mulai kelas 1 SMP hingga SMA, aku dan dia berada dalam 1 kelas, dan keseringan 1 bangku. Berarti persahabatan karib kami jalani sudah 6 tahun, bertatap muka di kelas setiap hari kecuali hari libur sekolah. Setamat SMA, aku dan dia berencana kuliah di kota, aku berniat masuk Biologi, dia berniat ke Pertanian. Aku lulus tes, namun dia tak jadi daftar ke Pertanian, tapi justru ke jurusan kesehatan karena mengikuti saran kakaknya. Saat masa pendaftaran kuliah, aku dan dia selalu pergi bersama menaiki Bus dari Desa kami, kemudian menginap di rumah saudaraku. Satu hal yang paling mengesankan ketika "wong deso" naik mobil adalah mabok kendaraan alias muntah2 termasuk saya.Hahahaa... namun karena aku terbiasa mengkonsumsi antimo, aku bisa tertidur pulas dan tidak mabok. Sementara dia, ku lirik sedikit ke arah wajahnya yang begitu pucat menahan isi perutnya yang selalu ingin keluar, dia selalu menyiapkan kantong plastik., aku begitu kasian melihat dia, begitu besar perjuangannya waktu itu yang kami lewati bersama. Selain daftar di jurusan Biologi, sedangkan dia di kesehatan, kami berdua juga daftar di jurusan statistik yang apabila lulus akan mendapat sekolah gratis di Jakarta. Kami menuju tempat pendaftaran, ternyata tempatnya tidak dilewati angkot, akhirnya kami berduapun harus jalan kaki selama 1 jam untuk menuju jalor angkot.
Setelah pengumuman, aku  memang sudah diterima di Biologi, namun ternyata dia tidak diterima di Kesehatan dan Statistik. Selama 1 tahun kami tak bersama, namun 1 tahun kemudian dia mendaftar kembali di Fakultas yang sama denganku yaitu pertanian. Semenjak itu, kami hidup dalam 1 rumah kost, makan bersama, ngerumpi dll. Begitu banyak cerita pengalaman aku bersamanya, mulai dari menjadi pembimbing kelompok Ospek, acara keagamaan, sampai ketika acara Mapala. Tak jarang kami berdebat dan cekcok, namun tak pernah sampai berlama-lama. Hidup dengan dia dalam 1 rumah begitu penuh canda dan keusilan yang kubuat, setiap hari kami memasak dan tak jarang pula kami memetik daun singkong tetangga untuk dimasak. Ketika pulang kampung, kami berdua pun selalu membawa bekal dari kampung, mulai dari beras, sayur, ikan asin, sampai cabe dan bawang hingga kami tidak begitu banyak menghabiskan uang belanja.
Ku akui hidup bersamanya begitu indah, begitu penuh kesederhanaan dan tekad kuat untuk meuntut ilmu, hingga kami pun saling memotivasi. Terakhir ketika aku melakukan penelitian skripsi, dialah orang yang paling banyak membantu, 4 gunung ku daki bersama dia untuk melakukan penelitian, dan beberapa hutan lainnya. Dia sangat kerepotan membawa sampel palem yang begitu banyak duri, sementara aku hanya membawa daun2nya. Hingga pada saat seminar dan sidang, dia begitu banyak membantuku. Sampai pada saat aku wisuda, dia hadir walaupun harus menunggu diluar ruangan. Mengingat semua tentang dia, aku mejadi begitu terharu, mungkin seumur hidup, aku tidak akan pernah menemukan orang seperti dia lagi. Sekarang aku kembali menuntut ilmu di luar pulau dan sekarang diapun telah diwisuda, namun hatiku begitu sedih melihat kenyataan, aku tidak bersamanya lagi dalam sebuah perjuangan ini. Aku sangat berharap, dia juga akan meneruskan studinya lagi di sini, agar aku benar-benar merasa hidup penuh semangat juang seperti dulu bersama dia karena hampir setengah umurku aku selalu berjuang bersama dia. Aku akan lebih bahagia ketika aku bisa mendapatkan kesuksesan bersama dia.
I miss U so much my friend.. I always wait U for study together again. SMP-SMA-S1, n I hope until Master Degree.

Jumat, 18 November 2011

Because of Conan


Seingatku, sejak kelas1 SMA, aku begitu sangat tertarik menonton Conan. Di tambah dengan terbitnya komik Conan, aku semakin menggilai cerita si Conan. Teringat pula ketika interview masuk kuliah, aku ditanya seorang dosen, "kamu suka baca buku apa?" spontan lidahku menjawab "Detective Conan", Oh, anak saya juga suka itu, jawab sang dosen tadi.
Tidak berhenti di masa SMA dan kuliah aku membaca cerita detective ini, berlanjut ketika sampai kuliah dan masa akhir kuliah s1. Dan setelah tahu bahwa Conan menggunakan nama samarannya, terinspirasi dari buku yang dibacanya "Sherlock Holmes". Penasaran akan hal itu, aku langsung hunting buku sherlock holmes, dan ternyata sangat seruu... hampir semua koleksi Sherlock Holmes ada dalam koleksi bukuku.. Saat membaca cerita seperti ini, kadang aku juga ikut menganalisis siapa otak kejadian dari sebuah kasus itu, bahkan kadang menebak2, dia atau dia yang jadi tersangkanya. Menganalisis jejak terkecil untuk merangkai suatu kejadian menjadi keahlian si Conan ini yang pada akhirnya dalam kehidupan nyataku Aku menggunakan teknik ini. Setiap orang yang mencoba berbicara kepadaku, aku bhkan selalu berpikir, untuk apa, dengan tujuan apa, apakah ada niat buruk dsb..hingga sekarang bahkan ketika seseorang mencoba memberi suatu saran yang padahal aku tak minta, aku selalu berpikir, mengapa dia mau menyarankan, dengan motif apa, apa untuk menjatuhkanku dll. bahkan ketika seorang pria yang mengatakan cintanya, aku bahkan selalu mencurigainya, dengan tujuan apa, dengan niat apa, dan motif apa..apakah hanya untuk menghancurkan masa depan? apakah untuk memanfaatkanku? dll..bersyukur aku bisa berpikiran seperti itu, namun ku sesali ketika aku berpikir terlalu jauh terhadap suatu hal sederhana..yang menjadi rumit ketika masuk dalam pikiranku... mungkin ini adalah pengaruh dari buku yang aku konsumsi selama beberapa tahun..hingga cara pikirku kadang sangat berbeda dengan orang lain dan tak jarang sering menimbulkan konflik dan perdebatan panjang. ^_^

Minggu, 13 November 2011

Andai Waktu Dapat Terulang

Bangun pagi memandang jam, Ohh masih jam 8.. tidur lagi hingga jam 12..mumpung libur kuliah, sabtu, minggu dan senin. Setiap hari dihabiskan untuk menonton film, bermaen game dan bila lapar pergi ke luar untuk menemukan makanan. Terarah mata memandang buku warna-warni rekaman hati dari masa lampau hingga sekarang. Ku raih dan menyandarkan punggung ke dinding. Ku buka helaian buku ini, ku baca dan ku ingat2 kembali beberapa peristiwa yg telah menjadi sejarah hidupku. Masa SMA yg telah kulalui mulai dari 8 tahun ke belakang. Aku tersenyum melihat tulisan-tulisan itu yg membuatku berada di masa lalu. Ternyata, dulu aku seperti itu,,aku benar2 terkagum-kagum mengingat masa-masa itu. Tiada hari tanpa belajar, tiada hari tanpa bersemangat, dan sangat jarang untuk tidak muncul di sekolah, prestasi yg tak jauh dari angka 1 dan 2 di kelas, membuatku bangga akan diriku yang dulu. Aku begitu mencintai sekolahku, sepulang sekolah, mandi dan shalat, mengerjakan PR, belajar dan terus belajar. Ketika libur tiba, perasaan resah gelisah karena lama akan tak berjumpa dengan sekolah. Memang, ada yang lain membuatku bersemangat ketika itu, tak bisa dipungkiri karena adanya perasaan suka pada salah satu penghuni sekolah. Hahaha...mengingat itu aku menjadi tertawa terbahak-bahak...namun, lamunanku terhenti ketika mengetahui keadaanku yang sekarang, bagai kehilangan arah dalam hidup. Frustasi menghadapi dunia nyata, aku larut dalam dunia lain, jangankan untuk bersemangat ke kampus, belajar ketika ujian pun hampir sangat jarang. Hidupku seakan telah mati, tidak ada semangat, tidak ada tujuan. Aku benar-benar ingin menjadi seperti aku yang dulu, namun begitu berat untuk bisa seperti itu lagi, aku ingin seperti dulu yang sangat disiplin dalam segala hal. Andai waktu dapat ku ulang, aku takkan membiarkan diriku terbuai seperti sekarang ini.

Jumat, 11 November 2011

Jangan marah

Cara terbaik untuk membalas dendam terhadap orang yang menghina Anda, adalah menjadi lebih berhasil daripadanya.

Keberhasilan menyelesaikan banyak masalah Anda, dan - lucunya - menjadi masalah baru bagi orang yang membenci Anda.

Tapi, janganlah menjadikan kebencian orang lain sebagai penghalang keberhasilan Anda.

Apa pun kata orang lain, belajar dan bekerja keraslah untuk keberhasilan Anda.

Jangan marah, balaslah dengan keberhasilan..
 
Reference:
Mario Teguh - Loving you all as always

Selasa, 01 November 2011

Game dan Film Animasi menjadi Zat Candu penghancur pikiranku

Lelahh....pulang kuliah, lempar tas, buka laptop, ngegame sampai menyelesaikan beberapa level, menunggu ada level yang gagal baru berhenti. Emosi tidak dapat menyelesaikan level tersebut, ku mulai memutarkan film kartun, animasi favoritku dan terkagum-kagum melihat efek2 animasi yang dibuat oleh sang pembuat film tersebut, sambil menikmati cerita sampai membawa jiwa dan pikiranku masuk didalamnya, hingga kadang merasa akulah yang menjadi sang bintang di tokoh animasi tersebut, terbuai dengan cerita petualang yang selalu hampir melibatkan cerita cinta indah di film tersebut, aku benar-benar melupakan dunia nyataku. Tak puas dengan keindahan cerita dan efek animasi film tersebut, aku menonton lagi dan lagi hampir sampai 3 film sekaligus dalam sehari tanpa beranjak dari tempat duduk. Habis koleksi untuk ditonton, aku masih saja penasaran dengan level game yang aku selesaikan, hingga berlarut-larut malam berusaha ingin mendapatkan tropi level tersebut. Besok paginya, mata berkantung hitam seperti panda, dan badan begitu terasa lemas, pergi kuliah tidak semangat seperti waktu bermain game dan menonton film,.kemudian berpikirku karena tugas kuliah masih belum diselesaikan sementara teman lainnya sudah beres, timbul pertanyaan mengapa aku bisa begini? Oh Tuhan, apakah sebenarnya aku depresi menghadapi dunia nyata sehingga aku membiarkan diri ini terbuai dengan dunia tak nyata. Ahh....aku begitu tertekan menyadari hal ini..begitu lemahnya diriku yang tidak mampu lagi menghadapi dunia nyata yg jalannya tak selalu mulus, tropi prestasi tidak mudah didapat seperti dalam dunia game..cerita cinta yg tak indah seperti film animasi, petualangan yang tidak terlaru seru dibandingkan dunia fantasi yang terekam di otakku akibat dari menyerap, meresapi cerita animasi. Astaga..kapan aku bisa keluar dari jurang ini yang bisa menghancurkan masa depanku di dunia nyata yg seharusnya aku perjuangkan.Entahlah..sepertinya aku perlu banyak energi untuk bisa melepaskan diri dari zat candu satu ini...

Minggu, 30 Oktober 2011

Masa Pemberontakan Berakhir

Krrackk.....pintu kos dibuka oleh satu penghuni, ku lihat sudah pukul 11.30 malam. Aku yang sibuk mempersiapkan peralatan ke gunung tidak begitu mempedulikan dan tetap fokus mencari barang2 yang harus dibawa untuk besok. Tiba-tiba ada suara," Mbak, tolong ya sampahnya di isikan di tempat sampah, saya takut ada kecoa kalau dibiarkan disini". Aku yg sedang fokus, hanya melontarkan satu kalimat "Oh iya, iya". Sesegera mungkin aku mengambil kantong plastik untuk membereskan sampah antara kamarku dan kamar dia dengan hati yang bertanya-tanya, "Orang ini masih waras atau memang tidak punya pendidikan moral", dengan tetap membereskan sampah yg berserakan saya mengucapkan dzikir  untuk tidak emosi karena diperintahkan membersihkan sampah orang lain (sampah milik adikku dan teman sekamarnya). Setelah itu aku berwudhu untuk tidak emosi dan mendobrak pintu kamar penghuni kos yg berlagak bos tadi. Malam itu, aku merasa puas karena aku bisa mencoba untuk tidak marah diperlakukan seperti itu. Padahal 2 tahun yang lalu ketika aku KKN bersama dengan teman dari universitasku dulu, setiap ada hal yg tidak mengena dihatiku atau aku merasa tertindas maka aku pasti akan selalu melawan, memberontak dan membalas mereka. Pernah seorang pegawai di kampusku, aku lawan dengan mentah-mentah hanya karena ukuran jaket KKN tidak sesuai dg pesanan data yg sudah kutulis, ternyata mereka memang ingin menyembunyikannya entah dengan alasan apa atau ada mahasiswa lain yg ingin berubah ukuran. Spontas sy menjawab dg tatapan mata serigala," sampai matipun sy tidak mau menerima ukuran jaket yg ini, karena sy tidak memesan yg ini, ini bukan kesalahan sy, sy tidak mau tau", sang Ibu-ibu tadi kaget dan langsung memerintahkan pegawai lain untuk mengambil ukuran jaket pesanan sy seraya berkata" jangan sampai kmu tidak ridho sampai di akherat karena masalah ini". Dalam hati sy tersenyum" tenyata kalian memang berbohong kalau ukuran jaket sy tidak ada" hari itu aku puas karena telah memperjuang hakku dan berani menentang siapapun yg salah. Setelah itu, masa pemberontakan masih berlanjut sy pernah hampir di tinju oleh seorang teman lelaki dalam kelompok karena beradu mulut dan saling debat. tidak hanya itu, setiap ada sesuatu yang mengganggu, sy pasti merspon dengan ganas. Namun itu 2 tahun lalu, sekarang apa yang terjadi ? aku merasa lebih cuek dengan gangguan orang lain yang menyakitkan hati, namun justru mengasihani org2 yang selalu ingin menindas karena kediaman saya. Namun saya merasa lebih puas keika saya tidak selalu memberontak dan meladeni hal2 yg menjurus konflik tersebut, ku temukan diriku dalam kondisi yang berbeda sekarang ini, masa pemberontakan itu sudah mulai meredam.

Senin, 24 Oktober 2011

Menatap Gunung Manglayang

Pesan yang masuk ke handphoneku dari kakak tingkat akhirnya mengantarkanku ke sebuah alam baru, alam yang begitu kurindukan, kutinggalkan  dan tlah lama tak ku takluki. Spontan otakku merespon berita mendadak tersebut, akhirnya kuputuskan saja untuk ikut karena dalam hatiku berkata, kapanlagi aku bisa mendaki?. jumat malam aku persiapkan saja peralatan ke hutan.Tanpa meeting dg panitia lainnya, tanpa malu dan canggung aku mengiyakan tawaran ini demi menjumpai alamku. Pagi itu aku berangkat ke kampus untuk pemberangkatan, berkumpul dengan org2 yang belum ku kenal kecuali kk tingkatku. Ternyata mereka membutuhkan tenaga relawan untuk mengurusi kelompok outbond. Kembali aku mengulang masa lalu menjadi seorang pembimbing kelompok. Aku mengikuti alur jadwal dan berusaha menjalankan tugasku sambil mata melirik ke arah gunung Manglayang dengan hati yang bahagia. Pengalaman haru yang membuatku berkaca pada diri sendiri perihal peserta bimbinganku menjawab ketika aku menyodorkan 3 botol air untuk dibagikan ke 11 temannya. "cukupkan 3 botol saja?" tanyaku pada mereka, lalu jawaban mereka adalah "cukup kak, inikan survival". Oh God, hatiku tersentak mendengarnya. Mereka memang mendapatkan materi tentang survival hari ini tetapi aku tak menyangka ternyata dari sekian ratus peserta ternyata mereka tidak mengeluhkan kekurangan makanan dan air. Mereka begitu menikmati gaya bertahan hidup di alam. Termenung otakku memikirkan diriku sendiri. Pantaskah aku menyebutkan diriku sebagai pecinta alam? jangankan untuk menahan lapar dan haus, menahan untuk tidak makan ikan laut saja aku sudah merengek2 kepada ayahku. Aku selalu mengeluh dengan makanan yang tersedia di Bandung karena begitu berbeda dengan menu makananku di kampung kelahiranku. Aku begitu menderita karena tidak makan sesuai seleraku. Memang aku sudah mendaki banyak macam gunung sebelumnya, namun ternyata tingkat survivalku belum pantas disebut grade A, bahkan B pun tak layak. Aku begitu terpesona dengan peserta outbond ini, apalagi salah satu peserta tidak membawa makanan karena sudah terbiasa lapar. Ternyata Survival mereka memang luar biasa dibandingkan aku. Teringat pula pengalamanku menginap 3 hari 3 malam pada sebuah acara di kampus jaman dahulu, aku membawa hampir 1 koper baju karena tidak tahan bila keringat. namun sekarang aku sudah tidak sebegitu manjanya dibandingkan dahulu namun belum bisa dikatakan mandiri. 

Akhirnya aku bisa kembali menjumpai hutan hijau di daratan Jawa, Gunung Manglayang. Aku mendapatkan pengalaman baru yang berkesan, bermakna. Aku bertekad untuk meningkatkan survivalku selama di Bandung terutama perihal makanan. Terimakasih Tuhan untuk kesempatan yang kau berikan kepadaku hingga membuatku sadar kekuranganku. Aku tidak pernah menyangka aku punya kesempatan lagi untuk melihat alam ciptaanMu.

Selasa, 18 Oktober 2011

Kejamnya Hidup di Tanah Rantauan

Aaarrrggghh.... kota macam apa ini... kesal aku dengan semua ini. Lagi-lagi karena mang supir angkot yang pada gila, sok garang, dan tiada aturan. Hampir saja aku akan loncat dari angkot tepat depan seorang polisi yang berdiri depan Bip. Kalau bukan karena ada penumpang lelaki yang berusaha tenang melihat aksi si supir itu, aku tidak tahu lagi bagaimana kengerian aku memandang, merasakan dan terjebak dengan keadaan darurat yang mengancam nyawaku dan adikku. Kejadian yang sungguh sangat sederhana namun reaksi supir itu kupandang terlalu berlebihan, hanya karena saling ingin  mendapatkan penumpang di perempatan bip, kedua kendaraan ini saling adu kekuatan klakson mobil, saling impitan, saling dan saling ingin membuat emosi. Argghhh.... angkot yang membawaku mengejar rivalnya tadi ke arah kalapa, yang padahal seharusnya mengantarkan penumpangnya (aku dll) ke arah dago. Terpikir olehku angkot ini akan menghentikan si rivalnya dan akan keluar mobil melakukan adu kekuatan menurut versi pria sok jantan, aku siap-siap memegang belanjaanku untuk segera keluar dan berlari segera. Tapi ternyata, kejadian bayanganku tidak terjadi, sang rival tidak ingin meladeni supir "kurang" (kurang iman, kurang akal, kurang etika atau sebutan apa ya yang pantas?) tadi. Akhirnya aku selamat dan bisa sampai ke jalan ganesa dengan adikku dalam kondisi lutut gemetaran, jiwa kacau balau. Oh God, terima kasih akhirnya aku masih bisa keluar dari kekejaman penghuni kota ini. Kejadian hari ini membuatku mengingat ke belakang, saat aku dan adikku juga sedang naik taksi GR (pantasnya disebut Genduruwo kali ya). Kala itu, aku masih baru menginjakkan kaki di tanah pasundan ini, pulang malam kira-kira jam 7an dari jalan Cihampelas. Sang supir taksi mengantarkan kami dengan kebut-kebutan di dalam jalan gang sehingga membuat warga sekitar berteriak menegur untuk lebih berhati-hati, tapi sang supir justru makin menjadi-jadi dan emosi, Ahhh..aku yang tidak terbiasa dengan keadaan  ini, langsung tegang dan pasrah yang akan terjadi. Akhirnya saya masih selamat juga dari kejamnya sang supir  kala itu.  Sampai dikosan aku begitu lelah, ada rasa agak jera untuk naik angkot, taksi apalagi ojek. Dalam hati aku berkata sebenarnya ini sekedar tantangan, ujian, ataukah petunjuk dari Allah. Belum genap 3 bulan aku kuliah disini, aku merasa lebih dari 3 kali nyawaku terancam karena kekerasan, kekejaman yang aku terima disini, apalagi ketika aku mengingat "Tragedi Cibiru" yang membuat aku harus kehilangan barang kesayanganku (Digital Kamera) yang telah aku beli murni dari uang beasiswa terakhir yang aku terima ketika kuliah di Bangka. Barang yang sudah lama kuidam-idamkan kurang lebih 3 tahunan sampai aku bisa memilikinya. Namun, kini tinggal kenangan ketika dirampas oleh sang rampok yang sepertinya berdomisili di Cibiru. Aku tidak terlalu menyesali kejadian itu, hanya aku bisa memetik pelajaran untuk berhati-hati dimanapun aku berada yang seolah-olah aku disadarkan oleh Tuhan bahwa aku sekarang bukan berada di tanah kelahiranku, dihabitat asliku tetapi aku sekarang berada di tanah orang lain ditanah rantauan yang benar-benar kejam, dan jangan pernah berpikir ditanah ini aku akan menemukan orang baik. Aku tau setiap kejadian-kejadian yang aku alami disini pastilah terjadi dengan izin Allah, Allah mungkin sedang ingin membuka mataku terhadap sisi gelap sebuah dunia, atau mungkin menguji tekadku yang ingin menuntut ilmu ditanah orang lain dengan berbagai kejadian-kejadian yang mengancam nyawaku, kejadian yang membuat harus kehilangan harta, dengan kejadian yang mengobrak-abrik hati dan jiwaku (karena tak sedikit hinaan, cercaan yang kuterima selama disini) dll. Inilah sekelumit cerita hitam yang kudapatkan selama disini, dikotaku menuntut ilmu, di tanah rantauan, pengalaman yang belum pernah kudapatkan di tanah kelahirinku di tanah kebanggaanku, Bangka Island. Ketenangan hidup yang kurindukan hanya bisa kunikmati ditanah aku dilahirkan dan dibesarkan.

Minggu, 16 Oktober 2011

Bahaya Pujian

Jangan suka dipuji, jangan takut dicaci
Jangan suka dipuja, jangan takut dicerca
Lakukan semua Lillahita'ala
InsyaAllah tenang hatimu


Referensi : AA Gym

Sabtu, 15 Oktober 2011

Pelawan Mushroom

Adakah yang tau tentang jamur ini? pelawan mushrooms namanya. Jamur ini tumbuh dekat dengan pohon pelawan, dan belum pernah diketahui bahwa jamur ini bisa hidup di lain. warna tubuh jamur ini juga mirip dengan kulit luar kayu pelawan yang merah. Hubungan antara jamur dan pohon pelawan ini belum diketahui secara pasti, apakah kulit pohon yang jatuh sebagai serasah itukah yang membuat sang jamur "expensive" ini bisa tumbuh. Sayang, hingga saat ini budidaya jamur ini belum ada, padahal rasanya yang enak membuat banyak yang tergoda untuk mengkonsumsinya.

Tahun Tanpa Cinta

Ada yang berbeda dengan hatiiku,..ada yang berbeda dengan otakku, aku merasa muak dengan kata cinta, aku merasa benci untuk mendengarnya, aku bingung, dulu aku berharap dia akan mengatakan bahwa dia mencintaiku, tapi kini dia berulang-ulang mengatakannya, dengan berbagai bukti, tapi hatiku justru benci bukan cinta. aku tidak tertarik lagi dengan rayuan cinta, aku bosan dengan sandiwara para pemain cinta, dan jijik mendengar bujuk manis cinta. Ahhh... ternyata inilah kehidupan...teringat pula bahwa Allah berkuasa terhadap segala sesuatu, termasuk hatiku ini.. 2009, 2010, 2011 tanpa mencintai cinta, membuat aku begitu mencintai keluargku, mencintai sahabatku, mencintai masa depanku, dan mencintai Penciptaku. Aku ingin tetap seperti ini karena inilah keindahan cinta sesungguhnya.

Kamis, 13 Oktober 2011

Cinta Adalah Ujian Iman

Aku bingung harus apa ketika hati ini terpaut menyukai seseorang. Aku merasa perasaan ini mengganggu konsentrasiku dalam berbagai hal termasuk ketika beribadah. Penasaran akan hal ini, lalu aku googling dan mendapatkan kalimat bahwa sebenarnya cinta itu adalah ujian iman. Lega rasanya hati ini mengetahui bahwa sesungguhnya ini hanyalah ujian keimanan. saya bertanya dalam hati apakah ini anugerah Allah kepadaku agar aku bisa bahagia seperti yang banyak dikatakan orang lain bahwa cinta itu adalah anugerah. Dalam beberapa hari aku tetap menikmati perasaan itu.  Namun, kemudian perasaan ini tidak mesti dibiarkan berlarut-larut karena akan meruntuhkan keimanan tanpa kontrol pengendalian.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Qs. Al Baqarah : 155)
"Ujian itu tidak hanya identik dengan penderitaan saja. Kebahagiaan juga adalah ujian. Salah satu contohnya adalah cinta. Jatuh cinta adalah ujian iman. Sebab tatkala kita jatuh cinta kepada lawan jenis, maka disitulah letak ujiannya. Semakin berat ujian, semakin berat pula timbangan kebaikan yang akan kita dapatkan. Terkadang kita, disaat mencintai seseorang lupa akan segala-galanya. Nasehat orang tua, sahabat, ulama sering kita abaikan. Inilah yang dinamakan dengan ‘cinta buta’ alias ‘kalau cinta sudah melekat, tahi kucing pun rasa coklat’. ini adalah petikan artikel yang saya dapatkan dan ternyata setelah direnungkan dan kembali ke masa lalu, semua ini adalah benar. Aku ingat saat pernah mendewakan cinta yang pada akhirnya menjauh dari sahabat-sahabatku karena telah asyik dengan dunia cinta, yang ujung-ujungnya menimbulkan kedukaan mendalam hingga saat ini. Teringat lagi ketika Ayahku pernah berkata bahwa "Cinta itu adalah nafsu dan nafsu adalah setan

“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (Qs. Al Furqaan : 43-44)
 Ahh God, untung saja aku bisa tersadar dengan semua ini. sekarang aku barulah mengerti bahwa cinta cenderung akan menjerumuskan untuk menjauh dari jalan Allah kecuali mungkin cinta yang diridhoi Allah dengan ikatan pernikahan. Namun, dalam kondisi sekarang ini sepertinya aku harus mengendalikan dari perasaan indah yang akan menyesatkan ini.
Pendamlah rasa rindumu, itu lebih baik daripada kamu meluapkannya. Sebab Rasulullah Saw telah bersabda: “Barangsiapa yang sudah rindu sekali, lalu menjaga diri serta menyembunyikannya, hingga ia meninggal maka orang itu mati syahid.” (HR. Hakim, dalam Takhrij Ahaditsil Ihya’, Jil. 5, h. 489)
Akhirnya saya mendapatkan petunjuk untuk tidak menyesatkan diri lagi, untuk tidak melarutkan diri dengan indahnya cinta, akan aku basmi hama cinta ini dengan pestisida iman.

Diperbudak Penilaian

Mengapa orang susah dekat dengan Allah padahal Allah sungguh dekat dengan kita. Kita sibuk dengan penilaian orang daripada penilaian Allah. Ketika kita berbicara dengan manusia, kita mengatur kata, mengatur gaya, bukan berarti tidak boleh seperti itu tetapi kita harus dominan karena penilaian Allah. Kuncinya : Barang siapa yang hidupnya sangat memikirkan penilaian orang dijamin tidak tentram hidupnya. Karena setiap orang punya pandangan yang berbeda-beda, maka jika ingin bahagia maka lepaslah dari penilaian manusia, cukup penilaian Allah saja.

"Barang siapa yang melakukan perbuatan yang mengundang murka Allah demi menyenangkan manusia, maka allah akan murka kepadanya dan Allah akan membuat orang yang disenangkan itu menjadi murka kepadanya tapi barang siapa yang mengerjakan suatu perbuatan yang disenangi Allah walaupun orang lain membenci, Allah ridho kepadanya dan pada saatnya Allah membalikkan hati orang yang tadinya membenci" HR.Ath Thabrani.

Selasa, 11 Oktober 2011

Tidak Ada Kejadian Yang Sia-sia

Setiap kejadian hanya akan terjadi karena izin Allah SWT. Tugas kita adalah menemukan hikmah dibalik kejadian agar setiap kejadian akan membawa kebaikan, membawa kita lebih dekat dengan Allah. Jika ada suatu kejadian buruk yang menimpa kita, tafakurlah tidak harus dengan marah dan emosi karena kemarahan hanya akan menutup kita menemukan hikmah. Bertanyalah dalam hati, dari semua orang yang ada disekeliling kita kenapa harus diri kita yang dipilih Allah untuk menerimanya. Jangan takut akan kejadian, tapi takutlah jika tidak bisa membaca hikmah dari setiap kejadian yang terjadi. Semisal kita mendapat suatu kejadian menerima hinaan dari orang lain, maka janganlah bereaksi berlebih terhadap kejadian itu tapi temukanlah hikmah dari kejadian tersebut. Toh, tidak akan berbahaya kita dihina, yang akan mencelakakan kita adalah perbuatan buruk diri kita sendiri. Sehebat apapun penghinaan orang lain kepada kitapasti lebih sederhana dibandingkan dengan kehinaan kita dihadapan sang Pencipta. Tidak akan ada ujian yang berat kalau kita mampu melihat hikmah disetiap kejadian.

Rabu, 06 April 2011

Kebun Raya Bogor

04 April 2011, akhirnya..aku bisa memijakkan kakiku disini lagi setelah hampir satu tahun yang lalu pernah menapakkan kaki disini. I love kebun Raya.Uhh...senengnya minta ampun.. bisa melihat yang hijau-hijau disini, setelah 4 bulan mengurung diri di Bandung, akhirnya bisa keluar juga d. Perjalanan dari Bandung-Bogor lumayan membuat lelah, namun tak menyurutkan semangatku untuk menikmati keindahan kebun raya ini. Bertambah lagi d catatan perjalananku untuk diceritakan kepada anak cucuku nanti. ^_^
pintu gerbang utama
Tempat indah yang bikin betah saat di kebun raya

ngeliat yang hijau2 kayak gini bikin adem..

kalau monumen ini letaknya di depan main gate (seinget saya)

Pasukan merah putih membanjiri kebun raya (jadi rame d)

ada bunga-bungaan juga lho

ini tanaman air jenis apa ya?kok unik banget..






yang membidik foto ini, orang bule yang lg wisata juga kesini, nyamperin kita buat nawarin untuk di foto (mungkin karena faktor kasian, karena gantian kalau mo foto2). Dengan logat American Englishnya, rada2 gak ngerti saya (jadi malu n nyesel d, english saya belum lancar)


palm collection (sasaran utama untuk ngeliat koleksi palem)

pohonnya yang gede atau saya yang terlalu kecil ^_^


jembatan gantung

masjid kebun raya

cantiknya pohon ini

Anggrek di kebun raya (salah satunya aja)


pisang yang lucu



pohon tempayan

Mudah-mudahan bisa berkunjung lagi kesini..^_^

Minggu, 20 Maret 2011

Ganesha Park-Bandung

Taman Ganesha ini terletak di jl. Ganesha Bandung, tepatnya di depan kampus ITB dan disamping masjid Salman yang terkenal di kalangan sini (gak tau juga kalo di kalangan sana). Selama di sini, hampir setiap hari saya datang kesini, hanya sekedar untuk duduk2 sambil baca buku juga c kadang-kadang. Saya tertarik dengan tempat ini karena penghuninya selalu ada walaupun tidak seramai di pasar. Dibilang sepi gak, ramai banget juga nggak. Jadi pas lah untuk saya nongkrong sambil makan, karena saya tidak suka terlalu ramai tetapi takut juga kalau sepi. ^_^




The flowers where I found in the Ganesha Park - Bandung




Ini dia bunga-bungaan yang ada di taman Ganesha, ada yang putih, ada yang merah, kuning dan biru pink. Walaupun gak tau nama botani ataupun nama lokal bunga ini, saya tetep tertarik untuk mengabadikannya melalui kamera. Walau gimana pun bentuk dan warnanya, bagiku yang namanya bunga kelihatan indah, cantik, lucu, imut dan sedap untuk di pandang. 










Senin, 07 Maret 2011

Buah Edibel di Hutan Bangka

Berikut ini adalah sebagian kecil daftar buah-buahan Non-Budidaya yang bisa di makan dan dijumpai di daerah hutan. Namun ada beberapa jenis yang sengaja dicari masyarakat untuk sekedar di konsumsi atau bahkan di jual di pasaran. Data buah ini diambil dari dua penelitian mahasiswa Bangka yaitu saya sendiri dan teman saya Dahlia. Semoga bermanfaat bagi yang tidak tahu ataupun belum mencoba buah-buahan ini. ^_^

1. Eleiodoxa conferta (Griff.) Burr. (Buah kelubi)
 
Buah Kelubi merupakan buah dari tumbuhan famili Arecaceae (Palem-paleman) yang hidup di hutan rawa. Buah kelubi berbentuk tandan, bersisik dan berwarna coklat-kehitaman. Buah ini memiliki rasa asam segar. Buah ini digemari sebagian besar masyarakat Bangka (termasuk saya) karena sudah dijual dalam bentuk asinan, bahkan asinan buah ini sudah dijual di pasar moderen dengan harga Rp. 20.000/Kg pada tahun 2010, sementara harga asinan di pasar tradisional berkisar antara Rp.500 – Rp.1.000/butir.

2. Nypa Fruticans Wurmb. (Buah Nipah)
Buah nipah hidup di hutan mangrove. Buah berbentuk tandan dengan rasa manis lemak seperti kelapa. Nipah termasuk dalam famili Arecaceae dan hingga saat ini hanya memiliki satu jenis dari marganya.

3. Metroxylon sagu Rottb. (Buah Rumbia)
Rumbia hidup di rawa atau tanah berair dan daerah pesisir pantai. Buah rumbia berbentuk bulat dan bersisik, berasa manis agak kelat. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari keterangan masyarakat Bangka dalam beberapa tahun terakhir, buah dari rumbia sulit dijumpai lagi. Diduga bahwa kelangkaan buah rumbia di Pulau Bangka ini disebabkan oleh aktivitas penambangan timah yang semakin marak dan meluasnya lahan untuk penanaman kelapa sawit sehingga M. sagu kalah bersaing untuk berkembang optimal.

4. Calamus erinaceus (Becc.) J. Dransf. (Manau padi)
Buah dari rotan ini lebih kecil dari buah manau yang sudah dijual dalam bentuk asinan sehingga buah ini kurang diminati masyarakat Bangka. Manau padi hidup di hutan peralihan antara mangrove dan dataran rendah. Selain ukurannya yang lebih kecil dari C. manan (manau), C. erinaceus (manau padi) berbentuk bulat sedangkan buah C. manan cenderung lonjong. Buah manau padi mempunyai rasa yang sama dengan buah manau yaitu asam segar. Buah ini terdapat di hutan mangrove Desa Baturusa.

5. Daemonorops melanochaetes Blume (Buah Lundang)
Buah lundang merupakan buah dari tumbuhan jenis rotan yang masih satu famili dengan buah manau ataupun manau padi. Buah lundang bisa dijumpai di hutan dataran rendah. Buah lundang bulat dan bersisik dengan rasa buah yang manis kelat. Buah ini bisa dijumpai di hutan Desa Puding, Desa Lumut dan Desa Kemuja (Kabupaten Bangka Induk).

6. Buah Anggur utan
Buah ini hidup di dataran rendah. Morfologi buahnya agak sedikit mirip dengan buah anggur. Buah Anggur utan berasa manis, namun memiliki rasa lebih dari anggur biasanya yaitu rasa gatal di tenggorokan jika di konsumsi langsung tanpa dicuci terlebih dahulu.

7. Buah Klengkeng utan
Buah Klengkeng utan mentah berwarna hijau sedangkan buah masak berwarna kuning. Buah ini bisa di jumpai di hutan dataran rendah terutama di desa Lumut Kecamatan Belinyu. Buah ini berasa manis dengan warna yang sangat menarik dari buah hutan lainnya.
(Klengkeng utan bukan nama lokal buah ini, namun nama pemberian dari peneliti yaitu teman saya Dahlia ^_^)

8. Buah keramunting
Buah ini hidup di daerah hutan dataran rendah, daerah pesisir pantai dan di hutan perbukitan. Buah ini memiliki rasa manis. Sebagian besar masyarakat lokal Bangka mengenal buah keramunting. Buah ini lebih diminati anak-anak karena memiliki rasa yang manis tanpa rasa asam. Buah ini sering dipanen dari hutan untuk dikonsumsi di rumah.

9. Buah keraduduk atau buah kedebik
Buah ini mudah di jumpai di hutan dataran rendah ataupun di daerah perbukitan. Buahnya berasa manis dan juga sering dimakan oleh hewan seperti burung ataupun serangga. Buah ini juga dikonsumsi oleh masyarakat Bangka untuk sekedar mengisi perut ketika di hutan. Namun jarang dipanen untuk konsumsidi rumah.
 
SELAMAT MENCOBA BAGI YANG PENASARAN, ^_^