Selasa, 06 Desember 2011

Tipes, Kau deritaku, penggugur dosaku

Ketika turun dari gunung Sawal, aku merasakan kembali pusing dan mual-mual yang sudah menjadi langgananku sebulan terakhir. Namun, tak biasanya, ini terjadi ketika waktu istirahat yang cukup sudah dipenuhi. Mual ini biasanya hanya terjadi ketika hanya tidur kurang dari 7-8 jam. Tapi kali ini beda, diatas gunung dan siang hari aku kembali mual disertai pusing hebat. Tidak hanya itu saja, ketika malam perut terus berkontraksi ingin dikeluarkan dan diare yang menyiksa kualami pada malam itu. Besok paginya, pada saat jalan yang tidak terlalu jauh, perutku terasa melilit dan rasa sakit seperti ini sangat ku kenali ketika terkena sakit tipes pada Januari 2011 dan Mei 2010.



Ini, tes widal untuk mengetahui apakah kita terinfeksi tipes gaknya, ternyata setelah dites, januari 2011, positif tipes sebelumnya mei 2010 baru diperkirakan gejala tipes. 

Kekhawatiranku sangat tinggi, aku harus masih meneruskan aktivitas di hutan ini sementara kondisi fisik sudah tidak mendukung lagi. Sepanjang jalan di hutan aku berdoa agar segera selesai pekerjaan disini dan harus sampai ke Bandung tanpa pingsan ataupun sakit nyeri perut yang luar biasa, ku pilih untuk tidak beraktivitas lagi selain duduk dan berjalan lambat. Hari itu aku benar-benar menderita karena Salmonella typosa kembali menari-nari dengan gagahnya setelah melawan imunku. Ku kenang apa yang ku lakukan dan ku makan beberapa hari ini untuk mencari penyebab mengapa ini masih terjadi dan ternyata aku memakan sambal pedas selama beberapa hari ini dan melakukan aktivitas yang sangat melelahkan yaitu naik gunung. Oh my God, ini murni kesalahan saya, lalai menjaga kesehatan ini. 

Sesampainya di Bandung, segera kutemui dokter dan meminta obat-obatan lagi. Namun, ternyata obat sakit nyeri perutnya belum diberikan padahal aku begitu takut jika nyeri ini seperti pada saat sakit tipes dulu.

 

ini obat pusing dan pereda mual.

Dokter hanya menyarankan berhenti memakan makanan pedas, kopi, coklat dll. Ahh...dasar dokter, tau aja bahwa minggu-minggu ini aku sedang menggilai kopi dan makanan pedas. Sepulang dari itu, aku mencoba menahan untuk tidak makan terlalu pedas dan stop minum kopi. Alhasil, tubuhku bisa kembali normal setelah menkonsumsi obat pereda mual dan menahan pusing selama beberapa hari. Hari ini, aku begitu bersyukur kepada Allah karena membebaskanku dari penyakit tipes karena derita pada saat tipes yang dulu masih membekas di hati, saat telah putus asa dan meminta Tuhan untuk mencabut nyawaku ketika itu. Namun, ternyata ketika aku bisa menahan untuk tidak merangsang si Salmonella typosa aktif kembali, sepertinya mungkin aku akan bisa sehat-sehat saja. Walaupun kondisi tubuh ini tak seperti dulu lagi, kini aku tak bisa berjalan kaki dan naik tangga terlalu jauh karena dada  ini terlalu sesak dan cepat lelah, tak bisa lagi berpikir dan belajar yang terlalu banyak dalam sehari, tak bisa lagi bergadang sampai larut malam kecuali menambah jam tidur di siang harinya, dan saya pun bersyukur masih bisa mendaki gunung beberapa hari lalu karena dalam pikiran sudah terbayang hampir tak kan bisa selama Salmonella ini terus mendekam di tubuhku.

Ternyata kusadari kesehatan itu tak ternilai harganya ketika  sudah mengalami sakit., semoga selalu bersyukur atas kesehatan yang diberikan oleh Allah  ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita curahkan komentar, jangan ditelan begitu saja!