Minggu, 29 Januari 2012

Bedakan Tempat antara Pemikiran dan Perasaan

Kuliah perdana semester genap ini, membuatku semakin tersadar atas permasalahan dalam dunia akademik. Saya tercengang ketika seorang Profesor berbicara dengan tenang nan tegas tapi begitu menyambar," Orang-orang Indonesia menjadi bodoh karena menghindari perdebatan, sehingga kebenaran-kebenaran ilmiah sukar ditelusuri. Menghindar karena sakit hati, malu karena ditelanjangi dalam sebuah forum, kemudian menghindar. Sehingga seorang teman sering kali membenarkan statement temannya yang salah karena tidak ingin ada keadaan tidak nyaman. Itulah mental orang Indonesia, berdebat dengan kepribadian melibatkan perasaan apalagi kebanyakan dosen merasa seperti Dewa yang tak pernah salah. Belajar 'berkelahi' pun susah". Oh my God, kenapa saya jadi tersinggung karena statement bapak ini.. :-(, karena kenyataannya aku termasuk seperti itu. Seharusnya, sekarang harus mampu 'berdebat' tanpa perasaan dan tanpa memperlihatkan kepribadian, sehingga tak kan ada lagi seorang mahasiswi master menangis karena judul TA ditolak, dikatakan tidak bermutu dsb. Semoga saja ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari kita curahkan komentar, jangan ditelan begitu saja!