Seharusnya tak perlu bergunjing seperti ini walaupun itu adalah fakta dari sederetan peristiwa yang terjadi selama 1 semester ini. Kenapa setiap ingin bertindak tegas selalu ada pertimbangan pengasihan hati untuk orang lain padahal hati ini telah cukup hancur karena ketidakserasian perlakuan orang lain. Mungkin, sebuah anugrah hati ini selalu bimbang ketika hanya terbesit sedikit saja untuk menanggapi cemoohan ini. Sungguh menjadi sulit menjadi orang yang tak tegaan seperti ini, yang selalu berpikir keras sebelum menindak mereka padahal hati ini sudah tergerogoti parasitism mereka yang memanfaatkan segala kediaman, kelembutan dan pengasihan hati ini. Hampir tidak pernah berkata 'tidak' untuk suatu permintaan membuat aku memangsa hatiku sendiri hingga tergores pedih namun tetap bisa kulupakan, hanya berani berbicara dan menggerutu ketika dia tak ada.
Sebutan apalagikah yang pantas bagi manusia berkarakter seperti ini? Bodohkah? Poloskah? Tuluskah? atau apa?
sambil mencoba merenungi.. :-(