Kata ini aku ambil dari seorang pemimpin lembaga pemerintah di sebuah acara Televisi. Tertarik sekali mendengar kalimat ini, karena mengena dengan keadaan aku sekarang. Bagaimana tidak, ketika mengecam di dunia pendidikan formal selama 15 tahun, kompetisi itu tak akan bisa dihindari, minimal kompetisi dalam 1 kelas. Dari sebuah kompetisi itu, aku selalu ingin mempertahankan keberadaanku hingga lulus hingga tak jarang menjadi urutan teratas atau paling tidak cukup untuk merasa bangga. Namun, untuk menggapai semua itu, berbagai perjuangan, pengorbanan telah dilakukan semampu mungkin demi sebuah keberadaan diri atau survive. Kompetisi yang tak bisa dihindari itulah yang melahirkan sebuah kompetensi diri hingga mampu mencapai sebuah target dan tujuan yang ingin dicapai. Itulah pentingnya sebuah kompetisi karena mampu melahirkan, membangkitkan dan mengembangkan kompetensi diri pribadi.
Itu sebuah masalalu, saat gelora masa muda masih menggebu2 untuk berkompetisi. Sekarang gelora itu sudah meredam..tapi belum juga padam...masih akan menyala jika berada dekat api..
Itu sebuah masalalu, saat gelora masa muda masih menggebu2 untuk berkompetisi. Sekarang gelora itu sudah meredam..tapi belum juga padam...masih akan menyala jika berada dekat api..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari kita curahkan komentar, jangan ditelan begitu saja!