"Setiap organisme memiliki batas toleransi maksimum dan minimum dalam merespons lingkungannya. Jika faktor tersebut berada diluar batasnya maka si organisme akan mengalami cekaman / stress, karena tumbuhan tidak bisa bergerak jauh maka dia akan mati jika dia tidak mampu beradaptasi pada lingkungan tersebut". Itu adalah konsep ekologi yang pernah saya pahami ketika kuliah (semoga saja tidak salah).
Nah, jika dihubungkan atau dimaknai pada kehidupan kita, lalu apakah kita harus diam jika menghadapi tekanan dari faktor tersebut? saya rasa tidak, jika kita ingin tetap hidup terus tanpa stres. Kecuali bagi yang ingin mati berdiri, silahkan diam saja.
Well, mungkin ini adalah salah satu gambaran sikap yang pernah saya putuskan ketika menghadapi seseorang yang benar-benar tidak sanggup saya toleransi lagi atas perbuatan dan perkataannya. Saya bisa mengakui sebenarnya salah satu teman (calon sahabat) saya ini memiliki sikap yang baik, namun dalam beberapa hal membuat saya geram. Saya sudah hampir tidak sanggup lagi bagaimana untuk memberi contoh agar dia bisa sedikit memperbaikinya setidaknya ketika berhadapan dengan saya. Well, saya tidak meminta seorang yang perfect tanpa cacat tapi saya hanya ingin bersahabat dengan orang yang mampu memberi pengaruh baik bagi saya, berjuang bersama dengan saya mencapai segala cita-cita tanpa merasa iri, dengki tapi justru melangkah bersama untuk meraih sukses bersama. Semula saya sangat menginginkan seorang teman yang bisa benar-benar memahami semua ini, tapi setelah cukup lama saya perhatikan justru hanyalah kebalikannya. Saya sangat tidak suka bersahabat dengan orang yang suka menyombongkan dirinya pada orang dan waktu yang tidak tepat, apalagi selalu menganggap remeh pekerjaan orang lain, bersiakp seenaknya dan sering mengorbankan kepentingan orang lain, tidak memiliki kesetiakawanan sosial dsb, sungguh teman seperti ini saya baru menemuinya sekarang ^_^. Awalnya saya berusaha mentolelir hal-hal tersebut namun semakin lama semakin menjadi-jadi.
Awalnya kami sering bepergian bersama karena memang saya suka menemani orang lain berbelanja walaupun saya hanya berkepentingan untuk hura-hura saja..hehe...Tapi ketika suatu waktu saya ingin meminta ditemani ke pusat perbelanjaan dia menolak dengan alasan "males ah pergi lagian hanya itu berbelanja sayuran seperti itu".Dan beberapa kali kami telah menyepakati untuk pergi bersama, sehingga saya selalu menuliskan jadwalnya di schedule board milik saya. Namun ketika hari-H, dia mengatakan maaf ya, saya pergi dengan teman kampus saya. "Oh my GOD".
Pada hari berikut-berikutnya, dia ternyata mengajak untuk ditemani berbelanja. Dan ternyata...karena saya sudah terlanjur mengingat kejadian lalu maka saya memilih untuk tidak menemani dengan alasan "ada jadwal lain". Hihi....semenjak itu, saya selalu menghindar. Toh, saya merasa toleransi habis dan saya tak mampu beradaptasi, lebih baik saya pergi and saya gak perlu mengajak dia untuk apapun lagi, terserah mau apa saja...dan I don't care about U again,... Emang siapa Lu???